Pernah berpikir kenapa manusia di kotak-kotakan dengan kepribadian MBTI antara Introvert dan Ekstrovert? Haha sebab jujur saja, aku sebenarnya nggak terlalu suka konsep ini untuk mengkotak-kotakan orang tapi nyatanya banyak manusia yang kulihat memang terdiri antara dua hal tersebut secara kepribadian? Siapa sih yang pertama kali memberi label Introvert dan Ekstrovert pada kepribadian tertentu? Dan, kenapa perlu? Eh, apa nggak perlu? Hahaha.
![]() |
| Source: Pinterest |
Sebenarnya nggak ada yang lebih keren antara introvert dan ekstrovert ini. Perbedaan dua kepribadian ini hanya terletak di sumber energi mereka aja. Seorang introvert biasanya mendapatkan kembali atau meng-charge energi mereka kembali dengan cara memiliki waktu dengan diri mereka sendiri, seperti me time baca buku atau menonton film, mendengarkan musik, dan kegiatan lain yang mereka lakukan dengan diri mereka sendiri yang biasanya tanpa ada intrupsi dari orang lain. Sedangkan seorang ekstrovert biasanya mendapatkan energi mereka kembali dengan cara melakukan interaksi sosial dengan orang banyak, misalnya hang out dengan teman, melakukan kegiatan yang disukai bersama teman, dan kegiatan lain yang mengharuskan mereka melakukan interaksi sosial. Semakin banyak interaksi sosial yang mereka lakukan, semakin banyak pula energi yang mereka punya.
Dua kepribadian ini sebenarnya sama sekali nggak berkaitan dengan sifat atau karakter seseorang. Namun seringnya masih banyak orang yang mencocokan kepribadian ini dengan sifat atau karakter seseorang. Misal seorang introvert pasti memiliki sifat pemalu dan pendiam, sementara seorang ekstrovert pasti memiliki sifat periang dan percaya diri. Eittss, ini nggak berkaitan ya!
Ciri-ciri sederhana introvert yakni biasanya mereka lebih suka pembicaraan dengan topik yang mendalam (deep conversation) sehingga mereka nggak terlalu suka berbasa-basi. Biasanya mereka juga lebih nyaman sendiri atau berada di kelompok kecil. Mereka cenderung lebih banyak berpikir dan mengamati lingkungan sekitarnya dibandingan dengan melakukan interaksi sosial. Mereka memiliki kapasitas interaksi sosial yang terbatas, namun mereka tahu mereka tetap membutuhkannya. Ketika terlalu sering berinteraksi sosial atau terlalu lama berada dalam keramaian, energi mereka mudah sekali habis.
Sedangkan kebalikannya dengan introvert, ekstrovert tentu lebih suka keramaian dengan banyak orang dan senang berinteraksi sosial. Justru hal tersebut malah membuat energi mereka semakin penuh. Para ekstrovert cenderung lebih bisa untuk berbasa-basi dan membuka obrolan dengan orang lain sehingga tak jarang mereka lebih sering mengambil inisiatif pertama untuk membuka pembicaraan dengan orang lain. Seorang ekstrovert pun cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi dibanding introvert dan lebih mudah untuk beradaptasi di lingkungan baru.
Jadi udah pada tahu 'kan bedanya introvert dan ekstrovert? Nggak perlu ributin siapa yang paling keren, karena dua dua nya juga udah keren, kok. Karena pada dasarnya setiap tipe kepribadian pasti memiliki sisi kelebihan dan kekurangan, kok. Dan nggak ada yang lebih keren diantara semua tipe kepribadian. Dengan mengetahui dua dari sekian banyak tipe kepribadian ini, jujur aja buat aku jadi belajar untuk memahami sifat atau karakter orang lain. Bukan bermaksud untuk mengkotak-kotakan, namun aku lebih senang belajar untuk memahami orang lain agar aku bisa memposisikan diri dengan tepat di depan orang lain dan lingkungan yang aku tinggali. Ehehe.
Coba tebak, aku introvert atau ekstrovert kira-kira? Lol. See you on another post, people! :)

0 komentar